Abinews.com - Semarang | Bertempat di Kampus Salaman, Bapelkes Semarang bersama Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) melakukan microteaching Modul Komunikasi Risiko untuk Tenaga Kesehatan pada tanggal 11 - 12 Mei 2023.
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut kegiatan finalisasi kurikulum dan modul Komunikasi Risiko di Solo pada tanggal 29 - 30 Maret 2023.
AIHSP di bawah koordinasi Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan mendukung penyusunan kurikulum dan modul bersama Bapelkes Semarang.
Tujuan dari kegiatan ini yakni modul komunikasi risiko untuk tenaga kesehatan di Puskesmas difinalisasi dan disimulasikan dalam microteaching.
Kegiatan dihadiri oleh para penyusun modul yang terdiri dari perwakilan Organisasi Penyandang Tuli, Physical Disability Organization, Organisasi Penyandang Netra, AIHSP, widyaiswara beserta pegawai Bapelkes Semarang.
Kegiatan terdiri dari dari beberapa sesi, yaitu Sesi GEDSI (Interaksi dengan Disabilitas, media komunikasi ramah Disabilitas, sensitif Gender dan Inklusi Sosial) dilanjutkan dengan Microteaching.
Perwakilan AIHSP, dr. Tri Nugroho, MQIH memberikan sambutan dalam acara penutupan kegiatan.
Dalam sambutannya, disampaikan bahwa penyusunan kurikulum sudah final dan sudah ada perbaikan dari Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan.
"Microteaching merupakan bagian strategis pembelajaran untuk kesiapan uji awal pelatihan, sehingga kesiapan substansi dan kebutuhan Praktek Kerja Lapangan dapat tersimulasikan dan kelemahan modul juga dapat terkoreksi untuk menjadi lebih baik," kata dr. TRI Nugroho.
Lebih lanjut disampaikan, kegiatan AIHSP sangat dibutuhkan dalam konteks komunikasi risiko di pasca pandemi.
Kepala Bapelkes Semarang, Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid berterimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada Bapelkes Semarang penyusunan kurikulum dan modul ini. (Red/Ar)
