Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

HAKLI Kabupaten Magelang Adakan Rakor Menuju Kabupaten Sehat Di Auditorium Kampus 2 Bapelkes Semarang

Sabtu, 24 September 2022 | September 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-27T16:45:06Z


Abinews.com - Magelang | Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Magelang mengadakan kegiatan rapat koordinasi Menuju Kabupaten Sehat, dengan tema " Sinergitas Lintas Program Dan Lintas Sektoral Dalam Implementasi Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan Penyebab Stunting, DBD, TBC Dengan Media Inovasi Pengelolaan Sampah", bertempat di Auditorium Kampus 2 Bapelkes Semarang di Salaman Magelang, Sabtu (24/9/2022).

Pada rapat koordinasi yang dihadiri oleh Raharbakti selaku Koordinator Substansi Pelatihan Fungsional Bapelkes Semarang, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Darkam S.ST; selaku, Ketua HAKLI Kabupaten Magelang, Penasehat HAKLI  Kabupaten Magelang, Manager PT. Wastec International dan Para Anggota HAKLI Kabupaten Magelang, 

Dalam Rakor tersebut, Nanda Chayadi Pribadi, Asisten Pemerintahan/Kesra Kabupaten Magelang, mewakili Bupati Magelang menyampaikan, bahwa Tenaga kesehatan, menjadi ujung tombak dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19, selama kurun waktu 3 tahun terakhir, dan saat ini, meskipun pandemi sudah banyak mengalami penurunan, pembangunan kesehatan yang berkelanjutan tetap menjadi komponen penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, salah satunya melalui pembangunan kesehatan lingkungan. 




Nanda juga menyampaikan bahwa, keberhasilan pembangunan kesehatan di bidang lingkungan, tidak hanya menjadi tugas Pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab kita bersama, seluruh stake holders dan warga masyarakat. HAKLI sebagai organisasi yang menghimpun para ahli kesehatan lingkungan, yang berorientasi pada kesehatan masyarakat dan juga berbagai konsep diluar kesehatan masyarakat seperti pelestarian alam, sistem lingkungan, dan bidang lainnya mempunyai peran strategis dalam upaya tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, aman, nyaman dan bersih.

"Melalui Rapat Koordinasi Menuju Kabupaten Sehat, yang di inisiasi HAKLI Kabupaten Magelang ini, menyambut baik sekaligus mengucapkan terima kasih yang setingi-tingginya kepada HAKLI," tutur Nanda, Sabtu (24/09/22).

"Ter-iring harapan, semoga dengan kegiatan rapat koordinasi ini, yang mengangkat tema “Sinergitas Lintas Program dan Lintas Sektoral Dalam Implementasi Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan Penyebab Stunting, DBD, TBC dengan Media Pengelolaan Sampah”, akan menjadi solusi sekaligus menjawab berbagai isu yang berkembang saat ini, terutama terkait dengan sanitasi lingkungan dan program penurunan angka stunting di Kabupaten Magelang," jelas Nanda.

"HAKLI yang memiliki peran penting sebagai mitra Pemerintah dapat menjadi penguat dalam menjaga konsistensi pengawasan kualitas air minum dan sanitasi aman pada masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan," kata Nanda.

Terkait dengan Stunting, sebagaimana kita ketahui bersama, Stunting (kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Di Kabupaten Magelang, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), capaian angka stunting selama lima tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan, berada pada angka 37,58% pada Tahun 2017, dan pada tahun 2021 berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) angka stunting turun menjadi 14,76%. 

Lebih lanjut, capaian penurunan yang cukup signifikan tersebut tentunya tidak lepas dari kontribusi dan dukungan dari semua pihak, termasuk stake holders di luar Pemerintah, Kabupaten Magelang seperti Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat/Sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat, Dunia usaha dan Unsur Masyarakat lainnya, yang telah melakukan komitmen dan aksi nyata dalam penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Magelang.

Sebagai penutup sambutannya Nanda berharap, hasil kegiatan Rapat Koordinasi menuju Kabupaten sehat ini, menjadi dasar gerakan penurunan angka penyakit berbasis lingkungan yang dapat menyebabkan Stunting, DBD, dan TBC yang pada ujungnya derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.

Pada kesempatan Rakor tersebut, Ketua HAKLI Kabupaten Magelang, Darkam, S.ST menyampaikan bahwa HAKLI Adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan pembina profesional kesehatan lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan, lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu kesatuan jejaring fungsional dengan keahlian kesehatan lingkungan.

"Guna menuntaskan tantangan ke depan tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit berbasis lingkungan dan terwujudnya target 5 ( Lima ) pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) terutama Pilar 1 (satu) yang ditargetkan tahun 2020 yang saat ini sudah terwujud menjadi Kabupaten Magelang yang ODF ( Open Defication Free ) dan kedepan masih ada tantangan diantaranya bebas dari Pandemi," terang Darkam.

" Turunya Stunting menjadi 14%  di Tahun 2024, serta penanganan TB yang dlmungkinkan maslh ada, serta penanganan sampah yang masalah perlu perhatian khusus dalam pengelolaanya," katanya. 

Secara Kolaboratif dalam berorganisasi pangurus dan anggota HAKLI harus memiliki budaya organisasi IKHLAS yang merupakan akronim dari Integritas, Komitmen, Hemat, Loyalitas, Amanah, dan Sinergi.

Darkam menambahkan, selain program afirmasi tenaga kesehatan, 1 Desa 1 Sanitarian merupakan sebuah kebutuhan dalam percepatan penurunan stunting melalui penyediaan air minum aman dan sanitasi layak. 

"Sesuai dengan mandat dari Wakil Presiden RI saat Rapat Kerja Nasional HAKLI tahun 2022, bahwa Tenaga Sanitasi Lingkungan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting di tingkat desa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021," tambahnya.

"Oleh karena itu, dukungan Pemerintah Daerah diharapkan hadir mendorong terimplementasinya regulasi menuju penurunan stunting 14% pada tahun 2024, salah satunya dengan pelatihan berbasis digital blockchain dalam diagnosis media lingkungan sebagai bentuk surveilans kesehatan lingkungan dan tentunya perencanaan," pungkas Darkam. (Red)
×
Berita Terbaru Update