Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Baksos Tim DTPK Dinkes Aceh Di Wilayah Terpencil Desa Melidi Aceh Timur

Kamis, 29 September 2022 | September 29, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-30T02:44:47Z


Abinews.com - Aceh Timur | Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak  Dinas Kesehatan Aceh atau yang lebih dikenal dengan tim DTPK Dinkes Aceh naik perahu mengarungi derasnya arus sungai untuk menuju ke wilayah terpencil Desa Melidi, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, Selasa (27/09/2022).

Di Simpang Jernih, tim DTPK Dinkes Aceh akan melayani kesehatan warga yang dipusatkan 2 titik lokasi kegiatan.  Kedua titik itu adalah adalah Desa Melidi pada (Rabu, 28/09), dan besok (Kamis, 29/09) tim akan bergeser ke titik lokasi kedua di desa Pante Kera, yang berada di pedalaman Aceh Timur itu. 

Koordinator Tim DTPK Dinkes Kesehatan Aceh, dr. Rais Husni Mubarak, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut untuk memberikan pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi warga setempat. 



Pihaknya bersama tim dokter juga mengedukasi masyarakat tentang tata cara menjalani pola hidup bersih dan sehat.

Untuk hari ini, pelayanan kesehatan yang sudah dilaksanakan di Desa Melidi Rais melaporkan timnya sudah berhasil memberikan pelayanan kesehatan kepada 207 warga. 

Rinciannya Pasien Anak sebanyak  34 orang, THT 76 orang, Gigi sebanyak 39 orang, dan penyakit dalam sebanyak  39 orang. Selain itu ada 10 orang Ibu Hamil yang telah mendapat pemeriksaan kebidanan menggunakan alat USG mobile yang dilakukan oleh dokter spesialis Obgyn, dr. Sarjani, Sp.OG.

Tim DTPK Dinkes Aceh juga turun ke Sekolah Dasar yang ada di lokasi. Di Sekolah Dasar, selain melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, penyuluhan kesehatan THT, tim juga melakukan pemeriksaan gigi dan pembersihan telinga kepada seluruh siswa SD di wilayah tersebut. 

 “Anak-anak sangat senang dibagikan odol dan sikat gigi ukuran kecil khusus untuk anak, karena mereka ada yang jarang menyikat gigi, malah ada sebagian yang masih belum memiliki sikat gigi," ujar dr. Rais.

Tim juga melakukan screening Penyakit Tidak Menular dengan memeriksa tekanan darah, gula darah, kolestrol maupun asam urat kepada seluruh pasien. Kepada mereka  diberikan edukasi yang sesuai dengan kondisi hasil pemeriksaan yang di dapat.

"Selain itu itu juga ada penyuluhan tentang penyakit TB (Tuberkulosis), penyuluhan kesehatan untuk ibu hamil dan anak balita, serta pembagian Higienis Kit berisi handuk, odol dan sikat gigi," paparnya.              

"Memang untuk menuju ke lokasi pihaknya harus naik perahu mengarungi derasnya arus sungai Simpang Jernih dan ini sungguh sebuah perjalanan yang menantang dan memacu andrenalin anggota tim", terang dr. Rais.  

"Apalagi saat melewati daerah Batu Katak, daerah yang terkenal berbahaya dan  menjadi ancaman tersendiri bagi perahu yang melewatinya. Bahkan sudah ada korban jiwa dan harta benda yg hilang akibat kecelakaan di Batu katak ini", Tambah dr. Rais.                                                                                                                                                                            
Namun, lanjutnya, semua itu terobati ketika masyarakat menyambutnya dengan antusias.  

Saat tiba di Desa Melidi, tim disambut dengan tarian sambutan selamat datang oleh anak-anak SD disini. Tradisi sambutan selamat datang ini merupakan bagian dari Adat Masyarakat Gayo yang mendiami wilayah ini.

“Mereka merasa istimewa bisa bertemu dengan dokter spesialis karena memang jarang ada kesempatan," ujar dr. Rais.
                                                                                                                                
Dengan terlaksananya pelayanan kesehatan di daerah terpencil diharapkan dapat meningkatkan hasil kinerja program seperti, meningkatkan cakupan penyuluhan kesehatan masyarakat. Meningkatnya cakupan pelayanan pengobatan, meningkatnya cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Gizi serta berkontribusi menurunkan angka kematian ibu dan kematian balita.

Kadinkes Aceh, dr. Hanif yang turun langsung ke lokasi kegiatan mengatakan, kegiatan seperti Pelayanan Kesehatan Bergerak yang dilakukan di daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan yang dilakukan pihaknya ini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan  kesehatan yang menyentuh langsung seluruh masyarakat hingga ke kampung-kampung di daerah terpencil seperti yang dilakukan di wilayah Simpang Jernih ini.

Program Pelayanan kesehatan bergerak Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) merupakan salah satu langkah pemerintah, melalui Dinas Kesehatan Aceh dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil dan sangat terpencil di Aceh.

Tujuannya adalah untuk pemerataan pelayanan kesehatan di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). "Supaya masyarakat yang berada di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan juga bisa mendapat akses pelayanan kesehatan yang sama seperti yang dirasakan oleh masyarakat diperkotaan seperti pelayanan dari dokter spesialis yang hari ini dilaksanakan", tutup dr. Hanif.

Masyarakat juga sangat berharap agar pelayanan kesehatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, biarpun harus melalui perjalanan yang berat, yang untuk sampai di tempat ini harus naik boat sekitar 2 - 3 jam, namun masyarakat berharap kondisi ini tidak melemahkan semangat tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya di Desa Wilayah Kecamatan Simpang Jernih ini. 

Selain Bakti Sosial (Baksos) kesehatan, tim DTPK Dinkes Aceh juga menyalurkan Al-Quran bagi anak-anak yang sudah pada tahap membaca Alquran. Al-Quran tersebut juga didistribusikan ke Balai-Balai pengajian yang ada di lokasi kegiatan. (Red)


×
Berita Terbaru Update