Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd. secara langsung membuka Musyawarah Daerah ke-3 PPKMI dan dihadiri oleh pengurus cabang PPPKMI di 10 kabupaten/kota di Aceh.
Sahidal sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh PPPKMI Aceh ini. Menurut Sahidal, kehadiran PPPKMI Aceh ditengah-tengah masyarakat, tentu ini punya peran yang sangat strategis dan penting untuk percepatan penurunan Stunting di Aceh.
"Terutama perlu kita ketahui bahwa salah satu dari 5 pilar dalam percepatan penurunan stunting di Aceh adalah tentang promosi yaitu kampanye perubahan perilaku ditengah-tengah masyarakat", tambah Sahidal.
Dengan keanggotaan PPKMI Aceh yang terbesar secara nasional ini memiliki potensi yang sangat besar bila ini kita berdayakan dalam rangka percepatan penurunan Stunting di Aceh.
"Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pimpinan daerah, bapak bupati walikota dan pejabat-pejabat yang ada didaerah mari kita sama-sama kita dukung peran dan fungsi PPPKMI ini dalam rangka untuk mempromosikan kesehatan mencegah terjadinya Stunting baru dan mempercepat penurunan prevalensi Stunting di Aceh", harap Kepala BKKBN Aceh itu.
Ketua PPPKMI demisioner, H. Ibrahim Laweung, SKM, MNSc, menjelaskan bahwa pada Musda ke 3 yang dilaksankan hari ini, agendanya, salah satunya adalah kita mengadakan musda untuk memilih ketua PPPKMI selama 4 tahun ke depan.
"Program-program yang kita lakukan kedepan adalah kita pertama sekali melakukan pembenahan organisasi, artinya sampai saat ini sudah terbentuk 10 pengurus cabang PPPKMI di kabupaten/kota dan Insya Allah ke depan ada 13 kabupaten/kota lagi yang akan kita lakukan pendekatan dan advokasi ke kab/kota agar segera dapat terbentuk pengurusnya," terang Ibrahim Laweung.
Setelah melaksanakan musda, semua perwakilan pengurus cabang yang hadir dari 10 Kabupaten/kota sepakat secara aklamasi kembali menunjuk Ibrahim Laweung sebagai ketua terpilih untuk memimpin organisasi PPPKMI selama 4 tahun ke depan periode 2022-2026. (Red).
