Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bapelkes Semarang Menjadi Pengampu Pelatihan Pendamping PIDI Regional Barat

Selasa, 04 Oktober 2022 | Oktober 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-04T14:13:05Z


Abinews.com - Semarang | Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Program Intrensip Dokter Indonesia,  yang merupakan tahap pelatihan  berbasis kompetensi, guna memahirkan  kompetensi yang telah dicapai lulusan Fakultas Kedokteran , setelah memperoleh kualifikasi  sebagai dokter  melalui  Pendidikan kedokteran.

Selama  menempuh Intrensip Dokter Indonesia, peserta nantinya akan di damping oleh para pendamping yang merupakan orang -orang pilihan  yang nantinya  akan memberikan masukan, membimbing dan tempat bertanya .
 
Kepala Bapelkes Semarang, Asep Zaenal Mustofa SKM, M.Epid dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan Pendamping PIDI ini, dilakukan dengan metode luring dengan mengundang para calon pendamping regional Barat sebanyak 206 orang  dari 20 provinsi yang akan di latih selama 5 hari kedepan yaitu tanggal 3 sampai 7 Oktober 2022.



"Alhamdulillah hari ini dapat terlaksana, dengan diampu oleh Bapelkes Semarang sebagai intitusi yang telah terakreditasi yang akan membantu kelancaran dalam pelaksanaan pelatihan," ujar Asep, Selasa (4/10/22).

Asep pada sambutan penutupnya menyampaikan, "besar harapan kami semoga peserta yang hadir  mendapatkan manfaat yang nantinya dapat di aplikasikan dalam program internsip dokter Indonesia."

Pelatihan ini dibuka oleh Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Anna Kurniati, SKM, MA, Ph.D. 

Dalam sambutannya, Anna Kurniati menyampaikan bahwa, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran, pada pasal 7 ayat 7,  bahwa Program Profesi Dokter dan Profesi Dokter Gigi dilanjutkan dengan Program Internsip. 



Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter, yang merupakan bagian dari program penempatan wajib sementara paling lama 1 tahun. 

Dengan demikian, kata Anna, setiap dokter dan dokter gigi yang baru lulus dari Pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi, wajib menjalani program Internsip terlebih dulu sebelum diperbolehkan praktek kedokteran dan kedokteran gigi secara mandiri. 

"Pelaksanaan Internsip bagi dokter sudah dilaksanakan sejak Tahun 2010 dengan jumlah dokter yang sudah mengikuti Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) mencapai 92.541 dengan jumlah wahana internsip mencapai 2.493 Paket wahana, dengan jumlah dokter pendamping mencapai 2.433 dokter pendamping," jelas Anna Kurniati. 

Selanjutnya Ana menyampaikan bahwa Internsip adalah proses pemantapan mutu profesi dokter dan dokter gigi untuk menerapkan kompetensi yang di peroleh selama pendidikan, secara integrasi, komperhensif, mandiri dan menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka kemahiran dan penyelarasan hasil pendidikan dengan praktek kedokteran di lapangan.




Dalam rangka mencapai pemahiran dan pemandirian, dokter internsip harus dapat memberikan pelayanan kesehatan baik promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative dan  wajib memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan. Selama bertugas di wahana dokter internsip berhak didampingi oleh seorang pendamping PIDI. 

Pendamping  PIDI mempunyai tugas melakukan tata kelola PIDI di wahana mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi guna meningkatkan pemandirian dan pemahiran Peserta PIDI. 

Untuk mewujudkan pendamping PIDI yang berkualitas dan kompeten, diselenggarakan Pelatihan Pendamping Program Internsip Dokter Indonesia sehingga  para pendamping dapat menjalankan perannya secara optimal sebagai seorang fasilitator, role model, motivator, mentor dan evaluator bagi peserta PIDI.

"Kami mengharapkan kepada Bapak/Ibu calon pendamping PIDI dapat memanfaatkan kesempatan ini, untuk berlatih dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh agar ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari para fasilitator dapat diimplikasikan," harap Anna Kurniati. 

"Nantinya pada proses pendampingan  diwahana sehingga tercapai tujuan akhir program, yaitu mewujudkan dokter Indonesia yang profesional, mahir dan mandiri," ujar Anna Kurniati. 

Sebagai penutup sambutannya Anna Kurniati mengucapkan terima kasih kepada Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang, yang telah memfasilitasi Pelatihan ini.

Kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta serta seluruh pihak sehingga pelatihan pendamping PIDI perdana pada hari ini dapat dilaksanakan. 

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu para calon pendamping PIDI yang sudah bersedia berkontribusi dalam meningkatkan kualitas SDM Kesehatan Indonesia." pungkas Anna Kurniati.  (Red)
×
Berita Terbaru Update